“Dan kalau sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan yg mereka perbuat niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi ini satu makhluk melata pun akan tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yg telah ditentukan. Maka apabila datang ajal mereka maka sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” Manusia adl makhluk Allah yg mempunyai potensi berbuat baik atau jahat taat atau durhaka. Setiap orang pernah berbuat dosa kecuali yg dijaga Allah darinya. Pernahkah kita membayangkan jika saja pada tiap kali manusia berbuat dosa Allah langsung menghukumnya dgn siksa-Nya? Jika Allah melakukan itu niscaya bumi ini akan kosong. Tetapi Allah Maha Bijaksana dan Maha Penyayang Dia tidak melakukan itu justru Dia memberi penangguhan bagi manusia sehingga dgn demikian manusia mempunyai waktu utk bertaubat dan kembali ke jalan-Nya. Walaupun demikian ada saja orang-orang bodoh yg tertipu krn tidak mengerti. Pelaku dosa merasa tidak berdosa dgn perbuatannya krn ia tidak langsung mendapat hukumannya. Ia merasa bebas dan merdeka berbuat tanpa ada yg akan menghukumnya. Dengan begitu ia semakin tenggelam dalam dosa dan kesesatannya. Begitu juga orang yg melihat mereka tanpa ilmu dan iman. Melihat orang-orang jahat dan pendosa tidak mendapatkan hukuman atas perbuatan mereka hal itu akan mendorong mereka utk ikut langkah mereka krn keburukan itu gampang menularnya daripada kebaikan. Menularkan keburukan tak perlu kampanye susah payah. Cukup lakukan dan berikan contoh niscaya akan banyak yg meniru. Sebaliknya kebaikan harus disebarkan dgn susah payah agar orang mau mengikutinya. Seseorang mungkin dgn mudah bisa lepas dari hukum manusia atau hukum dunia. Tetapi ia tidak akan bisa menghindar sama sekali dari hukum Allah di akhirat kelak. Ia tidak akan dapat meminta penangguhan sedikit pun krn ia telah diberikan penangguhan itu di dunia namun ia tidak memanfaatkannya. Sesungguhnya Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui akan keadaan hamba-hamba-Nya. Tidak ada sesuatu pun yg tersembunyi dari Allah. Maka janganlah seseorang yg berbuat dosa tetapi belum mendapat azab atas perbuatannya menyangka bahwa Allah tidak tahu atau tidak murka dgn perbuatannya. Jika ia berpikiran demikian sungguh ia telah tertipu oleh kebodohannya sendiri. Sesungghnya azab dunia itu jauh lbh ringan daripada azab akhirat. Azab akhirat jauh lbh berat dan lbh pedih di luar yg dapat dibayangkan manusia. Bayangkanlah betapa panasnya lahar yg mengalir dari letusan gunung berapi. Kemudian bayangkan bahwa Anda berada di dalam lahar itu. Nah ketahuilah bahwa panas dunia ini hanyalah satu bagian dari tujuh puluh panas neraka. Bisakah kita membayangkan pedihnya disiksa dgn api yg lbh panas tujuh puluh kali dari api dunia ini? Sungguh kepedihan yg tak terperikan.Maka sungguh beruntunglah orang yg memanfaatkan kesempatan taubat yg diberikan Allah. Dan merugilah orang yg diberi kesempatan tetapi tidak memanfaatkannya. Penyesalan di akhirat nanti tidak akan berguna sedikit pun. Penyesalan di dunia adl suatu awal yg baik utk kembali ke jalan Allah dan meraih ampunan-Nya. Jadi jika kita berbuat suatu dosa namun tidak mendapat hukumannya waspadalah akan azab akhirat. Justru seorang mu’min yg diberi hukuman oleh Allah di dunia atas dosa-dosanya berarti telah bebas dari hukuman akhirat jika ia benar-benar bertaubat. Contohnya adl seseorang yg dirajam krn berzina niscaya jika ia ikhlas menjalaninya maka itu sudah cukup baginya. Oleh krn itu Rasulullah berkata kepada orang yg mencela wanita yg dirajam krn berzina bahwa wanita itu telah bertaubat dan jika taubatnya itu dibagikan kepada penduduk Madinah niscaya akan mencukupi mereka. Dengan ditegakkannya rajam atasnya berarti ia telah bebas dari azab akhirat atas perbuatan zina. Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar